Sinopsis film " Denias Senandung Diatas Awan "
↠ Sinopsis film " Denias Senandung Diatas Awan " ↞
⇝ Sinopsis
Film ini menceritakan
tentang kisah nyata anak Papua bernama Denias berumur 11 tahun yang ingin
mengejar impiannya, yaitu menjadi orang yang sukses dengan cara bersekolah yang
layak seperti sekolah yang berada di daerah perkotaan, yang mempunyai fasilitas
yang memadai, guru yang selalu hadir, guru yang banyak mengetahui segala macam
hal pengetahuan, dan sekolah yang memiliki beasiswa untuk murid-muridnya, karna
Denias sendiripun bukanlah anak dari orang tua yang memiliki uang yang banyak
atau keluaga Denias adalah keluarga sederhana. Denias tinggal di Honai (rumah
adat Papua) di desa Bonea daerah pegunungan Wamena, Papua bersama keluarga inti
dan keluarga besarnya. Di desa Bonea dimana Denias tinggal terdapat sekolah
kecil yang sederhana dimana sekolah tersebut hanya seperti gubuk atau saung
kecil yang terdapat papan tulis,meja dan kursi sederhana yang terbuat dari kayu
dan bambu. Denias bersekolah disana diajarkan oleh Bapak Guru (34), nama
tersubut ialah sebutan murid disana untuk guru yang berasal dari Jawa yang
secara sukarelawan mau membantu anak-anak Papua untuk berkembang. Denias
memiliki banyak teman, mulai dari teman baik yang sering membantu Denias, ada
juga teman yang sering mengajak Denias untuk diam-diam keluar dari Honai
malam-malam untuk menangkap hewan kuskus di hutan dan juga teman yang menjadi
musuh Denias disekolah itu bernama Noel (11).
Di sekolah sederhana tersebut Denias adalah salah satu murid kebanggan
dikarenakan ia sangat pintar, ia lebih cepat dan lancar dalam menguasai
pelajaran yang di berikan oleh Bapak Guru. Namun suatu ketikan Bapak Guru harus
meninggalkan sekolah untuk pergi ke Jawa yaitu menemui istrinya yang sedang
sakit, beberapa hari kemudian sekolah itupun rusak dan hancur seketika
dikarenakan adanya gempa dan membuat Denias dan kawan kawan tak dapat
bersekolah. Denias memiliki ibu yang mempunyai penyakit yang sudah lama tak
kunjung sembuh karena dokter di desa tersebut tidak ada. Ibunya sempar berkata
kepada Denias, ibunya ingin Denias menjadi orang yang sukses dan di banggakan
banyak orang. Suatu malam saat Denias menjaga sang ibu yang sedang sakit,
Denias dipanggil oleh teman temannya untuk menangkap hewan kuskus di hutan,
karna teman temannya menganggap Denias adalah orang yang cerdik dan hebat untuk
menangkap dan memanah dengan baik. Namun saat Denias pulang dari hutan, ternyata
ibu Denias meninggal dunia dikarekan kelalaian Denias sendiri,yaitu saat ia
menggantungkan bajunya didekat bara api unggun lalu api menyambar ke baju
Denias dan langsung membakar Honai dimana ia dan ibunya tinggal. Kejadian itu juga
menjadi sebuah alasan mengapa Denias tak bersekolah lagi dalam beberapa selang waktu.
Saat
gempa melanda daerah tempat Denias tinggal, terdapat seorang tentara yang
sering dipanggail Maleo (28), dalam beberapa minggu ia ditugaskan untuk menjaga
daerah tempat Denias dan kawan-kawan tinggal. Maloe adalah tentara yang tegas,
baik hati dan sering membantu warga Bonea saat mendapatkan masalah. Salah
satunya yaitu Maleo akan membantu anak-anak disan yang dahulu bersekolah untun
tetap kembali bersekolah lagi dengan cara apapun ia akan lakukan. Untuk
membangkitkan semangat anak-anak bersekolah, ia meminta bantuan kepada
anak-anak tersebut untuk bekerjasama membangun sekolah sederhana disamping
danau dan Maleo juga meminta bantuan kepada tenara yang berada di kota untuk
mengirimkan paket yang berisikn seragam sekolah yang lengkap untuk anak-anak bersekolah
agar menggunakan seragam, namun pada saat Maleo sedang berusaha keras untuk
anak anak bersekolah, Maleo mendapatkan banyak teguran mulai dari Bapak Denias,
Kepala Suku Desa (Bapak Noel) dan warga setempat, walaupun berbagai masalah
datang, Maleo tak menyerah ia tetap berusaha keras. Namun keesokan harinya
ternyata Maleo harus kembali bertugas di Kota, hari itu juga Maleo kembali ke
Kota tanpa mengabari Denias dan kawan- kawan, ia hanya meninggalkan pesan
singkat untuk Denias di kertas kecil yang ia tinggalkan dirumah dimana Maleo
tinggal. Kesedihannya makin menumpuk dan mebara-bara namun ia ingat akan pesan
orang tua dan sang Maleo untuk semangat mengerjar impiannya. Untuk mengejar
impiannya menjadi orang sukses dengan cara bersekolah, iaakhirnya tegas untuk
memilih bersekolah di kota, namun Denias tak memiliki biaya untuk bersekolah
disana, tak menyerah akhirnya Denias memilih untuk pergi saja dahulu ke kota
entah bagaimanapun caranya.
Banyak
tantangan yang ia lalui dalam perjalanannya ke kota, ia berjalan kaki untuk
mencapai kekota karna Denias dan keluarga tak memiliki kendaraan, dalam
perjalanannya ia melewati banyak
bukit-bukit,sungai dan banyak masalah lainnya. Saat ia lewati sungai ia
sempat mendekat ke sungai untuk mandi dan minum karna ia sama sekali tak
membawa bekal dan uang untuk perjalanannya, namun saat ia juga tas Denias
hanyut terbawa oleh arus air sungai yang cukup deras, dengan semnagat dan tekad
yang kuat ia kejar tas itu sampai dapat, bahkan sampai ia terbentur bebatuan,
jatuh tergelincir tanah yang basah namun usahanya membuahkan hasil akhirnya ia
mendapatkan tas tersebut, ia sempat sakit perut karna kelaparan karna ia tak
makan sama sekali saat dalam perjalanannya tersebut, namun karna kota sudah
dekat ia langsung berjalan kembali dengan senang hati karna tempat yang ia
ingin datangi sebenatar lagi sampai. Sesampainya ia masuk di daerah perkotaan
Denias bertemu dengan Enos(12), Enos adalah anak Wamena yang ingin dapat
bersekolah di kota, namun Enos adalah anak yang nakal dan sangat jahil, ia sering
diam-diam masuk kedalam derah PT Freeport Indonesia, PT tersebut ialah sebuah perusahaan tambang
asing yang bergerak di bidang pertambangan tembaga dan emas daerah Papua
tersebut, di dalam PT Freeport tersebut dekat dengan supermarket dan SD-SMP YPJ Kuala Kencana. Denias sempat mengikuti kenakal si
Enos, dengan cara mengumpat di bak mobil pick
up yang ditutupi oleh terpal agar Denias dan Enos tak terlihat oleh penjaga
PT Freeport tersebut karna dengan cara itulah Denias dengan gampang masuk dan
dengan dekat dapat melihat sekolah yang ia impi-impikan yaitu Sekolah YPJ Kuala
Kencana tersebut.
Selama di kota Denias dan Enos
tinggal mengper (dimana-mana), seperti di lapang yang luas, di gorong-gorong
dekat tempat aliran pembuangan sampah dan lain sebagainya. Selama dikota Denias
sering memandangi dari dekat sekolah yang ia impikan tersebut, saat ia sedang
memandangi lapangan futsal, ia bertemu dengan guru olah raga yang lalu mengajak
ia berbincang tentang mengapa Denias memandangi sekolah dengan sedih namun
bahagia. Lalu saat Denias selesai berbincang dengan guru olah raga Denias
tibatiba bertemu dengan Noel, ternyata Noel sudah bersekolah duluan di sekolah
tersebut. Tanpa basa-basi Noel dan teman-temannya mengajak berkelahi Denias,
namun ada Ibu Guru yang bernama Ibu Sam(26) yang menghalangin perkelahian
Denias dan Noel tersebut, perkelahian pun tak terlaksanakan. Ibu Sam pun
bingung siapa itu Denias dan mengapa Denias bisa berada disekolah tersebut
padahal Denias bukan muridnya, akhirnya sang Ibu Guru mencari tahu dengan cara
mengajak Denias berbincang-bincang. Denias menceritakan dengan jujur kronologis
mengapa Denias berada disekolah tersebut dan juga menceritakan bahwa ia ingin
bersekolah di sekolah tersebut. Lalu Ibu Sam tergerak hatinya untuk membantu
Denias agar Denias dapat bersekolah dengan bewasiswa karna Ibu Sam juga sudah
mengetest Denias, ternyata Denias memang anak yang pintar, itu juga yang
menjadi alasan kuat Ibu Sam ingin membantu Denias.
Berbagaimacam
Ibu Sam lakukan demi untuk membantu
Denias bersekolah dengan cara seperti mengajukan permohonan kepada Ketua
Yayasan Sekolah Kuala Kencana untuk memberikan beasiswa kepada Denias yang
pintar dan cerdan tersebut, Ibu Sam juga sempat bercek-cok pendapat dengan
Kepala Sekolah dan guru-guru sekolah lainya. Keputusan Kepala Yayasan ternyata
butuh waktu beberapa hari kedepan, karna membutuhkan banyak waktu akhirnya Ibu
Sam berfikir untuk memasukan Denias kedalam asrama sekolah tersebut, sempat tak
disetujui oleh Ibu Asrama tapi namun akhirnya Denias dapat tinggal di asrama
tersebut. Saat sedang tinggal di asrama, Denias sering mendapatkan masalah
yaitu teman sekaligus musuh Denias yaitu Noel sering menjahili Denias dan
sering mengajak Denias untuk bertengkat/berkelahi, Noel sempat mengurung Denias
di gudang belakang sekolah, namun kejahilannya ini digagalkan oleh Angel (11),
ia adalah perempuan baik hati yang disukai oleh Noel, namun Angel tak menyukai
Noel, ia lebih suka berteman dengan Denias karna Denias adalah anak yang baik,
ramah, apa adanya dan ia juga pintar, gara-gara Angel dekat dengan Denias,
amarah Noel pun semakin meningkat dan dan tak terkendali, ia semakin sering
mengajak Denias berkelahi dan selalu memfitnah Denias agar Denias mempunyai
banyak salah selama ia di asrama. Namun Denias selali ingat pesan orang tua,
Maleo dan Ibu Sam yaitu bahwa orang yang pintar itu adalah orang yang
bertengkar dengan pelajaran bukan dengan fisik, akhirnya Denias selalu mengalah
dan mengalah, akan tetapi Ibu asrama, guru guru dan kepala sekolah menganggap
semua maslah berawal dari Denias bukan Noel, karna masalah tersebut akhinya
Denias bergegas meninggalkan asrama agar tidak menimbulkan banyak masalah di
asrama, tidak menjadi beban Ibu sama dan Ibu Sam tak mendapatkan teguran dari
sekolah, namun tak lupa ia memintafaat kepada Noel, padahal Denias tak bersalah.
Ketika
saat Denias sudah keluar dari asrama, Denias sempat bingung apakah ia ingin
langsung kembali ke ayahnya di desa atau kan ingin berpamitan terlebih dahulu
kepada Ibu sam, saat Denias sedang bingung tersebut Ibu Sam malah mendapatkan
informasi atau kabar bahagia karna Kepala Yayasana dan staf lainnya mengetahui
bahwa Denias tak bermasalah, dan saat itu juga Ibu Sam mencari Denias namun tak
kunjung bertemu. Muka lesu dan kecewa nampak di muka Ibu Sam saat ia
mengendarai mobil menuju rumahnya, sesampainya didepan rumah saat Ibu Sam ingin
menutup pintu rumahnya ternyata Denias datang, ternyata Denias memilih untuk
berpamitan terlebih dahulu. Saat Denias sedang berpamitan dan meminta maaf atas
kelakuan ia yang menurut ia merepotkan dan mebebankan Ibu Sam, ternyata setelah
Denias berpamitan Ibu Sam mengatakan bahwa Denias dapat bersekolah dengan
beasiswa di sekolah yang ia inginkan tersebut, akhirnya Denias dapat bersekolah
di Kota yang layak yang mungkin membawa ia kepada impiannya menjadi orang yang
sukses, saat itu juga Denias langsung memeluk erat Ibu sam sambil menangis
tersendu-sendu dan ia juga mengiat ingat orang tuanya dan Maleo bahwa akhirnya
impiannya bersekolah di kota tercapai juga.
Akhirnya
Denias bersekolah dengan baik dan ia lulus SD-SMP-SMA disekolah tersebut dengan
nilai yang tinggi dan selalu mendapatkan beasiswa. Walaupun ia bersekolah di
kota ia tak lupa untuk tetap menjalin interaksi atau komunikasi dengan
keluarganya di Bonea. Selesainya ia bersekolah hingga SMA di kota, ia ternyata
juga mendapat kan beasiswa kembali untuk bersekolah di Darwin, Australia.
Teman- teman Denias seperti Noel juga sudah sukses berkerja di bidang perfilman
di Jakrata dan Enoas berhasil sekolah sampai jenjang SMA dan berlanjut kuliah
di PTN Malang. Akhirnya impian Denias
terkabul dan pesan atau amanat ibunya pun juga terkabul, ia selalu ingat dan
selalu berterima kasih dan bersyukur kepada Tuhan YME, Orang Tuanya, Bapak
Guru, Maleo, Ibu Sam, teman teman dan Sekolah Kuala Kencan yang telah membantu
dalam menjalankan impiannya.
Terima kasih, dan semoga laman ini bermanfaat. 😄
Terima kasih, dan semoga laman ini bermanfaat. 😄
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusIjin saya jadikan tambahan untuk paper saya ya kak
BalasHapusijin untuk dijadiin bahan kritik kak,tks
BalasHapus